Setelah beberapa bulan meniti progres baca yang statis, bulan ini, saya berhasil menambah jumlah bacaan saya menjadi tujuh. Tidak banyak memang, mengingat di awal tahun saya mampu menamatkan lebih dari sepuluh. Namun mengingat kesibukan yang kadang hadir kadang hilang, saya rasa menambah total satu buku saja ke dalam monthly wrap up adalah suatu pencapaian kecil yang patut untuk dirayakan. Dan buku yang mendapat kehormatan tersebut adalah buku debut Clarissa Goenawan yang berjudul Rainbirds.
Jika harus dibandingkan, saya lebih prefer buku kedua penulis yang sudah saya baca terlebih dahulu, The Perfect World of Miwako Sumida (baca ulasan saya di sini). Tapi tentu saja setiap buku ada plus dan minusnya sendiri. Saya tetap menikmati Rainbirds beserta misteri-misteri yang ada di dalamnya. Sebagai novel debut, Rainbirds adalah karya yang menurut saya berkesan.
Rainbirds bercerita tentang Ren Ishida yang memutuskan untuk pergi ke Akakawa setelah kakak perempuannya, Keiko Ishida, tiba-tiba terbunuh. Di sana, Ren berusaha mencari tahu apa penyebab kematian Keiko dengan pelan-pelan merunut ulang kehidupan Keiko beberapa tahun belakangan ini, termasuk dengan mencoba menjadi guru bimbel bahasa Inggris di tempat Keiko dulu mengajar. Dalam pencarian itulah, Ren berhasil menguak rahasia-rahasia yang selama ini Keiko simpan rapat-rapat.
Bisa dibilang, premis buku ini sejak awal sudah menggugah saya. Bermula dari kepergian kakaknya yang mendadak, Ren tiba-tiba dipertemukan dengan cukup banyak orang baru yang pernah punya andil mengisi kehidupan Keiko di Akakawa. Menurut saya, plot di buku ini sudah disusun dengan sangat apik—setiap kejadian berhasil diceritakan dengan urutan yang rapi dan berjalan begitu alami. Poin plus lainnya: ada benang merah yang menghubungkan setiap karakter di buku ini, dan hal ini berhasil membuat misteri yang ada terkesan dingin dan penuh rahasia.
Hal yang saya sukai dari Rainbirds ini memang salah satunya misterinya yang dibangun pelan-pelan. Hubungan Ren dan Keiko betul-betul bikin saya penasaran. Setelah mendengar cerita-cerita tentang kakaknya melalui ingat Ren, saya jadi penasaran setengah mati dengan sosok Keiko. Menurut saya, penulis berhasil menciptakan hawa misterius di dalam diri Keiko. Dan karakter Keiko sendiri (menurut saya) sangat cocok untuk dimasukkan ke dalam kategori morally grey character yang ceritanya memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Namun di luar Keiko, sayangnya, karakter-karakter lain kurang berhasil menyihir saya untuk turut bersimpati. Setiap tokoh di buku ini memang memiliki karakter yang berbeda. Penokohannya kuat, dan setiap dari mereka punya ciri khas tersendiri yang membuat karakternya gampang dibedakan. Tapi seperti yang saya bilang tadi, saya kurang bisa bersimpatik dengan beberapa tokoh di buku ini, termasuk Ren sendiri. Menurut saya, Ren terlalu... 'semua iya'. Dia itu seperti tipe tokoh utama yang gak pernah (atau gak bisa?) menolak apapun saat diajak. Di luar itu, karakternya sendiri pun gak terlalu membantu.
Ada beberapa tokoh yang menurut saya juga kurang signifikan dengan tujuan utama buku ini: menguak misteri kematian Keiko. Sebagian dari mereka kedapatan porsi yang cukup banyak meski pada akhirnya kepingan-kepingan cerita mereka gak banyak berpengaruh pada cerita utama. Di sisi lain, bukannya mengungkap misteri yang ada, menurut saya, karakter-karakter seperti Jin dan Seven Stars justru lebih berpengaruh pada diri Ren sendiri. Saya rasa, sedikit banyak, Ren menemukan 'dirinya' sendiri dalam perjalanannya di Akakawa. Hadirnya beberapa karakter di buku ini malah lebih condong membantu Ren dalam proses self-discoverynya ketimbang menguak kematian Keiko. Tapi ya menurut saya ini cukup adil. Pada akhirnya, saya suka ending yang ditawarkan untuk Ren.
Sedangkan untuk ending cerita ini sendiri, saya agak terbagi. Dengan misteri kematian Keiko yang diakhiri dengan cukup abu-abu, sebagian diri saya masih penasaran dan kepingin tetap menuntut penjelasan, tapi sebagian lagi sudah cukup puas dan merasa endingnya bisa dibilang realistis. Saya juga suka twist-twist kecil yang dibagikan penulis di sepanjang cerita. Dengan gaya penulisan yang mengalir dan mudah diikuti, saya menikmati setiap kisah kehidupan tokoh-tokoh yang dibagikan.
Overall, buku ini (beserta misteri yang dikemas dengan perlahan namun mengejutkan) sangat dapat dinikmati. Dengan mengambil latar Jepang, cerita ini bisa dibilang menarik dengan ciri khasnya sendiri. Bagi kalian yang kepingin membaca buku di mana misterinya dibangun secara bertahap, buku ini boleh banget dicoba. Terakhir, saya ingin sekali lagi berterima kasih kepada penulis dan penerbit untuk kesempatannya membaca dan mengulas novel ini.
Actual rating: 3.9★
0 Comments