Ulasan Singkat Divortiare Karya Ika Natassa

Memang tidak banyak yang tahu, tapi sejujurnya, keinginan saya untuk jadi bankir sudah tercetus sejak lulus dari SMA. Sebagian alasannya adalah, karena saya selalu kepingin bekerja di back office tapi tetap banyak ketemu orang. Sedangkan di sisi lain, saya juga gak menyangkal kalau buku-bukunya Ika Natassa juga menjadi salah satu pendorong yang memotivasi keinginan saya tersebut (dan saya memang sudah mulai tergila-gila sama buku beliau gak lama setelah saya lulus).

Hari ini, saya berhasil mengulang dan menyelesaikan salah satu buku guilty pleasure favorit saya, Divortiare karya Ika Natassa. Serius, saya sebenarnya gak ada niat untuk 'melahap' buku ini satu hari, tapi apa daya, saya ternyata memang sekangen ini loh sama Beno dan Alex.


Divortiare bercerita tentang Alexandra Rhea Wicaksono yang sudah hampir tiga tahun bercerai dengan mantan suaminya, Beno Wicaksono. Alex, si bankir, dan Beno, si dokter bedah jantung, memutuskan untuk berpisah karena jadwal mereka yang padat tidak memungkinkan mereka untuk tetap menjalin hubungan. Pernikahan mereka retak di tahun kedua, meninggalkan keduanya dengan perasaan benci antar satu sama lain.

Meski begitu, rasanya ada-ada saja yang membuat Alex terpaksa harus menghubungi Beno lagi dan lagi yang membuat Wina, sahabat karib Alex, menentang hal tersebut. Menurutnya sudah saatnya Alex move on dan berhenti berhubungan sama sekali dengan Beno. Jadi ketika Denny datang kembali ke dalam hidupnya, mengikuti saran Wina, Alex pun berusaha membuka hatinya meski memang sulit. Perjalanan Alex melupakan Beno pun dimulai dari sana.

Ternyata, saya masih suka sama buku initipe-tipe bacaan guilty pleasure yang bikin nagih gitu loh. Aspek yang paling saya suka sih jelas karakter-karakternya yang gelo, terutama si Wina dan Ryan. Saya jujur aja ngakak setiap kali baca kegilaan ketiga sahabat itu.

Berhubung saya sudah pernah baca sekuelnya, menurut saya, karakter Beno belum sekuat karakternya di Twivortiare (ini tapi seingat saya loh ya). Beno di buku ini memang ketus dan kaku, tapi karakternya kelihatan jauh lebih digali di buku selanjutnya. Meski hubungannya dengan Alex penuh lika-liku, saya sebagai pembaca tetap mendapat kesan kalau kisah mereka mengalir banget. Tapi hanya satu yang jadi pertanyaan saya: kenapa selama itu? (tebak sendiri ya maksud saya apa haha).

Meski cukup banyak orang yang terganggu dengan gaya bahasa Ika Natassa yang memadukan dua bahasa (Indonesia dan Inggris) serta penggunaan nama-nama merek di sana sini, saya pribadi sih tidak merasa segitu tergganggu. Buat saya, penyebutan merek itu jadi semacam ciri khas buku ini dan untuk seru-seruan aja. Sedangkan soal gaya bahasa, saya rasa itu jadi semacam trademark seorang Ika Natassa yang dikenal dengan writing stylenya yang bilingual.

Penuturan cerita di buku ini pun ringan dan mudah diikuti. Gak banyak detail yang gak penting, jadi bacanya pun gak bikin bosan. Topik yang seharusnya klise ini disulap sedemikian rupa jadi manis dan bikin nagih, dan saya salut sih sama kemampuan pembawaan penulis yang santai tapi tetap bermakna (saya suka banget bagaimana penggambaran ups and downsnya Alexdapet banget sih menurut saya).

Overall, bisa dibilang Divortiare ini buku Ika Natassa favorit saya. Karena ringan, buku ini gak berkesan bertele-tele (seperti kesan yang saya dapat sewaktu baca Critical Eleven) dan lebih to the point. Jadi, saya jelas enjoy banget menikmati kisah Alex dan Beno ini. Kalau kalian ingin membaca sesuatu yang light dan menghibur, saya rasa buku ini layak untuk dicoba.

Actual rating: 4.3★

Post a Comment

0 Comments