Legenda Perompak Naga: Seni Membangunkan Naga dari Laut karya Wisnu Suryaning Adji—Fantasi Lokal Berfitur Top

Sebagai pecinta genre fantasi garis keras, terjun ke dunia fiksi yang berbeda tentunya selalu menjadi daya tarik tersendiri. Namun begitu, bisa dibilang saya ini cukup jarang mencicipi genre tersebut pada buku lokal. Kalau gak salah ingat, buku fantasi lokal yang terakhir saya tamatkan adalah Aroma Karsa karya Dee Lestari, salah satu buku dengan riset yang gak main-main dan alur cerita yang teramat menyihir.

Hari ini, saya berhasil menamatkan satu lagi buku fantasi lokal berjudul Legenda Perompak Naga: Seni Membangunkan Naga dari Laut karya Wisnu Suryaning Adji yang menurut saya sangat esktra dan keren. Kenapa? Pertama, buku ini adalah buku hardcover lokal pertama yang saya punya dengan sampul yang luar biasa cakepnya. Kedua, selain tersedia dalam format fisik, buku ini juga dapat dinikmati dalam bentuk digital dan juga audiobook. Dan audiostorynya ini menurut saya gak main-main. Suara latarnya betulan sekeren itu sampai-sampai saat pertama kali dengerin teasernya saya jadi agak merinding dan mutusin untuk putar ulang berkali-kali.

 
Legenda Perompak Naga bercerita tentang kisah seorang Juru Masak di kapal Naga Hijau, seorang pemuda berusia 17 tahun yang beberapa tahun lalu diselamatkan oleh si Perompak Naga yang legendaris. Sebagai yang terpilih, si Juru Masak tentu disiapkan untuk suatu hari menjadi pemimpin para kawanan Naga Hijau. Tapi si Juru Masak merasa bahwa menjadi perompak bukanlah panggilan hidupnya. Satu-satunya impiannya adalah menjadi seorang juru masak handal yang mahir menggunakan pisau dapur untuk memasak dan bukan membunuh. Tentu saja hal itu sangat berlawanan dengan dunianya, apalagi kawanan Naga Hijau memang ditakuti karena kehebatan mereka merompak dan mencuri dari kapal dagang dan para saudagar kaya. 

Kesan pertama yang saya dapatkan dari buku ini, selain vibes imajinatif dan fantasinya yang sangat kental terasa, adalah suasana penuh petualangan yang umumnya saya rasakan saat membaca buku-buku middle-grade. Buku ini sendiri menyuguhkan kisah si Juru Masak dari bagaimana ia pertama kali terdampar di perjalanan menyebrangi lautan hingga kesukaannya pada dapur dan bumbu masakan. Dengan bab-bab yang tergolong cukup pendek dan pace cerita yang cepat, Legenda Perompak Naga menurut saya adalah buku fantasi penuh aksi yang cukup menghibur.  


Hal yang sangat saya apresiasi dari buku ini gak lain dan gak bukan adalah keunikannya. Setelah banyak membaca tema-tema yang hampir serupa, buku ini terasa seperti angin segar bagi para pecinta fantasi lokal. Buat saya pribadi, ide buku ini memang juara. Premisnya menarik banget. Karakter-karakter yang ada pun menurut saya punya potensi untuk digali dan dikembangkan dengan lebih dalam. Dan jujur, saya suka banget dengan penjulukan para tokohnya yang dicatut dari bidang pekerjaan mereka di Kapal Naga Hijau.  

Meski begitu, bab-bab yang agak pendek cenderung memberi kesan terburu-buru pada eksekusinya. Untungnya, kecepatan bercerita penulis terkesan cocok untuk aksi-aksi si Juru Masak yang memang seru untuk diikuti. Kalau setengah awal buku ini berkisah tentang masa lalu si Juru Masak dan kehidupan para perompak di Kapal Naga Hijau secara general, setengah akhir buku Legenda Perompak Naga berisi puncak konflik yang semakin memanas. Tokoh yang gak banyak gak urung membuat pembaca mudah menebak siapa penjahat yang dicari, tapi kemampuan penulis untuk tetap konsisten membumbui perjalanan si Juru Masak dengan berbagai hal menarik berhasil membuat saya tersihir untuk tetap lanjut baca.


Secara keseluruhan, saya menikmati perjalanan saya menyusuri lautan bersama si Juru Masak dan para kawanan Naga Hijau di buku Legenda Perompak Naga ini. Petualangan di laut memang selalu asyik untuk diikuti, dan buku ini termasuk salah satunya. Bagi teman-teman yang suka perpaduan antara middle-grade dan fantasi, buku ini wajib banget untuk dicoba. Last but not least, saya juga ingin berterima kasih kepada penerbit untuk kesempatan membaca, mengulas, dan mencoba semua fitur buku ini yang keren banget. Semoga semangat literasi di Indonesia semakin meluas, seperti semangat si Juru Masak yang menginfeksi para pembaca untuk terus melaju.

Actual rating: 3.9

Post a Comment

0 Comments